Perkembangan itu adalah bagian dari
kehidupan, tidak berkembang berarti mati, mati berarti selesai sudah
perkara, dan bila tidak ada perkara berarti tidak ada perkembangan.
Perkembangan
dapat terjadi pada siapa saja dan apa saja. Tidak hanya manusia tetapi
aspek-aspek penunjang kehidupan manusia pun turut berkembang, salah
satunya adalah Teknologi Informasi.
Tak
dapat dipungkiri dan tak dapat dihindari, kita sebagai manusia tidak
dapat hidup tanpa bantuan teknologi informasi. Teknologi informasi sudah
menjadi bagian dari hidup kita, bahkan sebagian dari kita
menjadikkannya sebagai penopang kehidupan.
Seiring
dengan perkembangan zaman, maka kehidupan manusia pun turut berkembang.
Seiring dengan perkembangan hidup manusia maka berkembang pula gaya
hidupnya. Seiring dengan berkembangnya gaya hidup manusia maka
berkembang pula segala aspek penunjang gaya hidup tersebut.
Seperti
yang telah disebutkan di atas, Teknologi Informasi sebagai salah satu
aspek penunjang gaya hidup manusia mengalami perkembangan di berbagai
sektor, yang salah satunya adalah Telematika.
Dalam
posting sebelumnya, telah dijelaskan dan diuraikan mengenai definisi
dari Telematika itu sendiri. Sekarang (dalam posting saat ini) akan
dibahas mengenai perkembangan Telematika khususnya di negara kita yang
tercinta ini, INDONESIA.
PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INDONESIA
Perkembangan telematika di Indonesia
mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat.
Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an
sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan,
rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode
aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.
1. Periode Rintisan
Pada
periode ini, penggunaan teknologi telematika oleh masyarakt Indonesia
masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi
email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an. Mailinglist
(milis) tertua di Indonesia dibuat oleh Johhny Moningka dan Jos Lukuhay,
yang mengembangkan perangkat “pesan” berbasis “unix”, “ethernet”, pada
tahun 1983, persis bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol
resmi di Amerika Serikat. Pada tahun-tahun tersebut, istilah “unix”,
“email”, “PC”, “modem”, “BBS”, “ethernet”, masih merupakan kata-kata
yang sangat langka.
Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an, teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa.
Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an, teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa.
2. Periode Pengenalan
Periode
satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak
digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang
jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini
juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah
dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru
dan dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai
digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang.
Internet
masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian
dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi,
akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider)
pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama,
beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet.
Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996.
Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.
Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996.
Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.
3. Periode Aplikasi
Pada
periode ini, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan
hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi
yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat
berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan teleconference
melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera
(1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan
internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan
kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
Data
statistik tersebut menunjukkan aplikasi telematika cukup signifikan di
Indonesia. Namun demikian, telematika masih perlu disosialisasikan lebih
intensif kepada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Pemberdayaan
manusianya, baik itu aparatur Negara ataupun non-pemerintah, harus
terus ditumbuhkembangkan.Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas hidup.
Peluang untuk memperoleh informasi bernuansa porno dan bentuk kekerasan lainnya, dapat terealisir. Di lain pihak, segi individualis dan a-sosial amat mungkin akan banyak menggejala di masyarakat. Walaupun demikian, masih banyak factor lain yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat tertentu dan factor yang sama dapat berdampak lain pada lingkungan yang berbeda.
Sumber
Menurut saya memang sah sah saja dalam perkembangan telematika ini walaupun hanya menjadi trend,yang pasti harus dibarengi dengan tanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan kerugian di pihak lain dan keuntungan dalam diri sendiri. sehingga pengembangan telematika ini dapat diterima oleh masyarakat dari seluruh kalangan.
0 comments:
Posting Komentar